Deklarasi mendukung calon presiden (capres) Joko Widodo atau Jokowi dan pasangannya calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla juga menular di Belanda.
Pada hari Minggu (15/6) sekitar 250 sahabat Jokowi yang datang dari berbagai kota di Belanda dan negara tetangga berkumpul di Zuiderpark, Den Haag. Sahabat Jokowi yang terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) ini merupakan pendukung capres/cawapres Joko Widodo – Jusuf Kalla. Demikian terbaca di awal press release mereka.
Dengan mengusungkan “ Mata Hati “ sebagai tema pertemuan ramah tamah ini, para pendukung ini memilih pasangan capres dan cawapres yang benar-benar akan bekerja melayani rakyat dengan hati yang tulus, yang tidak segan untuk blusukan mendengarkan aspirasi rakyat secara langsung dan memberikan perlindungan kepada rakyat Indonesia di dalam maupun di luar negeri secara konkret seperti perlindungan hukum, kesehatan dan pendidikan serta mobilisasi/transportasi. Demikian inti orasi yang mereka sampaikan dalam pertemuan di ibu kota pemerintahan Belanda itu. Demikian terbaca lebih lanjut di press realease.
Selain orasi dan olahraga, berbagai permainan, hiburan dan barbeque mewarnai acara ramah tamah tersebut. Seluruh kontribusi untuk mensukseskan acara tersebut murni dari , untuk dan oleh rakyat yang benar-benar mendukung perubahan positif Indonesia, demi menuju Indonesia baru, yang bermental lebih manusiawi dalam berbudaya, berpolitik, sesuai dengan budaya nusantara.
Meskipun tinggal jauh dari tanah air, para migran asal Indonesia ini tetap mencintai negara kelahirannya dan terus memberikan dukungan yang besar demi pembangunan negeri tercinta.
Ditanya soal sikap Jokowi terhadap para perantau, Yasmine Soraya, akvitis pembela para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau migrant workers melalui surel menjelaskan bahwa capres Jokowi memiliki rencana-rencana konkret untuk membela migrant workers. Mengenai capres Prabowo pegiat Indonesian Migrant Workers Union atau IMWU ini menyatakan: “Pak prabowo juga baik tetapi kurang konkrit. Karakter Jokowi yang down to earth menurut saya dibutuhkan Indonesia. Kami butuh pemimpin yang melayani, bukan dilayani”
Ada orang yang menuduh Jokowi mengingkari janjinya terhadap warga Jakarta. Di awal masa jabatannya ia selalu mengatakan ”Nggak mikir”, kalau ditanya apakah bakal mencapreskan diri. Tapi sekarang dia ternyata menjadi calon presiden juga.
“Jokowi memang tidak pernah memikirkan untuk jadi presiden. Tetapi rakyat meminta ia mencalonkan diri. Dengan menjadi presiden, Insya Allah yang bagus tak hanya Jakarta tapi seluruh Indonesia,” tandas Yasmine.
Para perantau atau diaspora Indonesia ini degan tegas menyatakan bahwa dukungan mereka terhadap capres dan capres nomor dua tersebut adalah berdasarkan akal sehat dan hati nurani.
Maka pada tanggal 5 Juli 2014 mendatang, saat Warga Negara Indonesia di luar negeri menggunakan hak suaranya, mereka pasti akan memilih pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Bukan hanya WNI tapi juga WNA memberikan dukungan yang besar bagi Jokowi-JK karena menurut mereka Jokowi merupakan pemimpin yang bermartabat di kancah dunia internasional dan telah diakui sepak terjangnya.
Ditanya apakah pasangan capres dan cawapres sipil ini akan menang, Yasmine menyatakan: “Ya, Jokowi-JK Insya Allah menang.”
Ia menambahkan pasangan nomor dua ini juga akan menang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Belanda. “ Pemilu April lalu di Belanda partai yang mengusung Jokowi menang telak.”
Para sahabat Jokowi ini mengajak WNI lainnya untuk mendukung pasangan Jokowi-JK dengan menggalakkan salam dua jari dan menggunakan foto profil ‘ I stand on the right side’ di dunia maya serta berkampanye secara damai.
“Semoga Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia demi Indonesia yang lebih baik lagi! Salam dua Jari” Itulah kalimat-kalimat terakhir press release para sahabat Jokowi dari Belanda dan negara jirannya pada acara ramah tamah di hari Minggu yang cerah di Den Haag.
Berita Belanda 