Sekolah Kristen Belanda Menyesuaikan Perayaan Paskah Demi Siswa Muslim

Telur Paskah
©pixabay.com

Sekolah-sekolah Protestan dan Katolik di Belanda menyesuaikan perayaan Paskahnya supaya tidak menyinggung perasaan muslim. Menurut koran Algemeen Dagblad, di berbagai Sekolah Dasar (SD) katolik di Den Haag, tongkat paskah dipotong di bagian atasnya karena orang tua muslim tidak mau anaknya berkeliling memegang salib.

Parpol-parpol beraliran kanan Belanda marah. Partai anti Islam PVV serta merta meminta agar parlemen melakukan sidang darurat tentang ini hari Jumat. Anggota parlemen dari VVD Bente Becker dan Malik Azmani sudah menanyakan hal ini kepada Menteri Muda Pendidikan Sander Dekker dan Menteri Urusan Sosial Lodewijk Asscher.

Meskipun sekolah terkait berhak melakukan perayaan hari raya (agama) sesuai selera mereka masing-masing, namun para anggota parlemen tersebut ingin tahu kenapa mereka menyesuaikan perayaan Paskah. Apakah ini memang keputusan sekolah terkait atau ada desakan dari murid dan wali murid.

Anehnya partai-partai kristen justru tidak memihak kepada partai-partai beraliran kanan. Baik SGP maupun ChristenUnie justru melihat gejala melemahnya perayaan Paska di sekolah-sekolah di Den Haag itu sebagai konsekuensi logis dari gejala sekularisasi. Partai-partai kristiani itu malah bertanya-tanya kepada orang-orang yang tidak peduli dengan nilai religius Paskah itu ribut-ribut soal menghilangnya simbol-simbol Paskah.

Kalau semua orang-orang yang prihatin itu mulai sekarang mengunjungi gereka tiap minggu, maka nilai Paskah akan tetap bertahan. Demikian terjemahan bebas twitter Gert-Jan Segers, pemimpin ChristenUnie.

Partai-partai beraliran kiri tidak turut campur. Partai Sosialis SP menganggap ini tidak perlu didiskusikan, sementara partai hijau GroenLinks berpendapat, pemerintah tidak boleh mencampuri perayaan seperti itu di sekolah-sekolah Belanda.

Pos ini dipublikasikan di Berita dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar